KABARDARING.com – Cabak
– Sedekah Bumi sebagai ritual adat yang begitu kuat di resapi oleh
masyarakat. Perbedaan perayaan pun terlihat. Ratusan warga berarak-arakan
menuju Punden yang telah menjadi pusat pelaksanaannya. Seperti halnya di
wilayah RW 05 sambil membawa bermacam-macam ambengan (berkat) masyarakat
berbondong-bondong meembawa ambengan yang berisi berbagai macam makanan ke
punden tersebut. Sudah menjubel para pendatang untuk berebut ambengan setelah
di hajatkan oleh tetua adat atau bisa pula di hajatkan oleh modin.
Sebagian pendatang, ada
pula yang hanya datang untuk melihat karena begitu penasaran terhadap ritual
yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam sedekah bumi.
Pada pagi hari, sabtu
kliwon, (3/8/2019) sebelum pukul 06.00 WIB dan sebelum berkumpul di pusat hajatan
yaitu punden pasar legi, warga RW.05, RW.06 melaksanakan hajatan di Punden Bini
Gosari, yang keadaannya telah di renovasi dan di bersihkan oleh masyarakat dari
dua RW tersebut. Dengan dipimpin oleh seorang modin, pelaksanaan hajatan
dilaksanakan setelah semua ambengan dari semua warga terkumpul dengan di awali
dengan pengarahan-pengarahan dari sesepuh wilayah tersebut. Banyak pendatang
yang mengharap ambengan datang untuk berebut.
Setelah hajatan di
punden oleh masyarakat, warga melanjutkan berbondong-bondong mengumpulkan
sebnayak dua ambengan untuk dibawa ke punden pasar legi sebagai punden pusat
acara hajatan. Di punden tersebut lebih banyak pula dihadiri masyarakat dari
berbagai daerah untuk berebut ambengan. Dengan di muat
truk dari berbagai wilayah, setiap wilayah dengan memutar untuk menghampiri
ambengan tersebut untuk dibawa ke punden pasar legi, walaupun masyarakat
tersebut sudah melaksanakan hajatan di punden masing-masing.
Ada salah satu wilayah
masyarakat dari berbagai RW yang mengiring ambengan dengan kesenian tradisional
Pencik, atau biasa orang menyebut Pencak Silat. Sebelum hajatan, pencik
tersebut beratraksi di punden tersebut dengan berbagai macam keahlian dan
kelincahan dari group tersebut.
Pada acara puncaknya,
ambengan yang terkumpul kemudian di hajatkan oleh modin, lalu para pengunjung
berebut ambengan yang sudah di do’akan oleh modin tersebut.
Meski zaman sudah
berubah modern, masyarakat Desa Cabak sangat menjunjung tinggi adat istiadat
dan tradisi yang secara turun menurun telah berkembang di kalangan generasi
sekarang yang bisa dikatakan sebagai generasi milenial yang maju dengan balutan
teknologi, namun tidak lantas melupakan adat-istiadat mereka. Salah satunya
tradisi sedekah bumi yang dikenal turun temurun. “Ini tradisi kami turun
temurun, sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat Allah terhadap hasil panen,”
ujar salah satu warga RT.04 RW.05 Desa Cabak, Marjan, sabtu (3/8/2019). Marjan mengatakan, acara
yang diadakan setiap tahun ini sudah merupakan tradisi. Melalui acara ini,
warga diingatkan kembali untuk mengucap syukur dan memaknai kerukunan. “Kami bersyukur atas
nikmat Allah. Kami berharap semoga warga kami selalu makmur dan rukun,”
ujarnya.
Berbagai tontonan yang
di gelar merupakan bentuk kerukunan warga. Bagaimana tidak, mereka
mempersiapkan semuanya bersama-sama dengan swadayanya.
“Warga di masing-masing
RT sudah mempersiapkannya sejak kemarin, bahkan sejak sebulan sebelum ini,”
tambah Marjan.
Dicky salah satu
pendatang dari Kecamatan Tayu mengatakan, sangat penasaran dan takjub dengan
kegiatan ritual yang dilakukan oleh masyarakat. Begitu besarnya cara mereka
bersedekah.
Siman, salah satu warga
juga mengatakan “Kami sudah siapkan sejak satu bulan lalu”
jelasnya. Begitu pula dengan Bambang, mengatakan telah mempersiapkan
sembelihan daging sapi dari tiga bulan lalu. “Kami mempersiapkan sembelihan
daging sapi sekitar tiga bulan yang lalu dari iuran kelompok kami, dan masih
banyak kelompok lain yang juga mempersiapkan sembelihan tersebut untuk para
pengunjung atau tamu yang sambang kerumah” Ujarnya.
Selain itu, banyak pula
berbagai jenis makanan khas dari kami untuk disediakan dalam menjamu pengunjung
yang datang dari berbagai penjuru. Lanjutnya.
Tak tanggung-tanggung
pula, para pemuda di wilayah RW.05 juga mengadakan acara dangdut minggu
(4/8/2019) untuk memeriahkan acara gebyar sedekah bumi tahun ini.
Warga RW.05 pun juga
turut serta membuat acara seni kethoprak yang dilaksanakan pada hari senin
(5/8/2019) bekerjasama dengan semua pemuda.
Yus Utami, salah warga
RW.03 wilayah dawung, juga melaksanakan pagelaran seni adat jawa Barongan
sehari semalam. Yang bertempat dipertigaan wilayah tersebut, karena pada
dasarnya barongan itu tidak di tampilkan diatas panggung.
“Barongan yang kami
tampilkan berada di pertigaan Dawung, sehingga apabila ada sepeda motor atau
kendaraan yang lewat, para pemain yang geser” Ujar Jaswadi, tetua wilayah
dawung.
Tradisi seperti
ini memang sudah seharusnya dipertahankan bersama dengan masuknya arus
modernisasi. Tak lupa, Camat Tlogowungu Drs.Jabir, MH juga hadir untuk memberi
dukungan pada warga pada saat puncak acara sedekah bumi tersebut. Har
0 Response to "Sedekah Bumi, Adalah Sebuah Wujud Syukur Warga Kepada Tuhan"
Posting Komentar
HAK JAWAB DAN KOREKSI BISA DIKIRIMKAN KE EMAIL KAMI ATAU BISA DITULIS DI KOLOM KOMENTAR