![]() |
foto : kaskuser |
kabadesaonline-com,
Pati - Kebanyakan masyarakat ketika listrik padam responnya yang ada
cenderung negatif, tak terkecuali masyarakat di kabupaten Pati. Ada yang ngomel, ada yang uring-uringan, ada yang
marah-marah, bahkan ada yang ngamuk-ngamuk saking kesalnya. Pemicunya beragam:
kadang sedang keadaan kerja yang membutuhkan kelistrikan, kadang sedang nonton
TV, kadang sedang kumpul-kumpul dan berbagai kondisi yang lainnya. Apalagi bagi
yang sedang nonton siaran langsung sepakbola tim favoritnya, ketika mendadak
listrik pada saat pertandingan berlangsung.. sumpah serapah dan caci maki
langsung keluar dari mulut. Tapi apakah kita tau apa yang sedang terjadi
di luar sana terkait kondisi kelistrikan yang ada? Apakah kita tau secara pasti
apakah sebenarnya penyebab padamnya listrik tersebut?
Banyak faktor penyebab pemadaman listrik mendadak, seperti: kabel tegangan tinggi putus, kebakaran rumah penduduk, trafo meledak, hingga kelakuan warga yang iseng
Seorang petugas
PLN yang bekerja di sebuah wilayah meninggal dunia akibat meledaknya sebuah
trafo PLN yang sedang dilakukan proses perbaikan atau maintenance. Ada
kalanya untuk menghindari kekecewaan konsumen pengguna listrik, proses
maintenance tertentu dilakukan tanpa dilakukannya pemadaman arus listrik. Reza
nama petugas tersebut, seorang pemuda lajang yang bekerja sebagai karyawan
teknik, outsource di PLN. Reza meninggal di tempat dengan sebagian tubuh
luka parah terbakar sengatan listrik tegangan tinggi.Rekan kerja yang ada di
sampingnya pun sampai terlempar, untungnya tidak sampai luka parah.
Cerita lain, Pada
saat hari raya Idul Fitri. Beberapa menit selepas selesai shalat Id seorang
petugas PLN langsung kembali menghidupkan alat komunikasi frekuensi radio Handy
Talkie untuk memantau kondisi kelistrikan yang ada. Sama seperti halnya
tanggung jawab dan dedikasi petugas palang pintu kereta api, penjaga mercusuar,
security kantor dan semisalnya... disaat kita-kita asyik menikmati kemeriahan
lebaran, mereka masih disibukkan dengan tanggung jawabnya dalam melayani
masyarakat.
Semisal ada
gangguan jaringan listrik, petugas akan langsung melepas baju koko dan berganti
dengan seragam PLN dan langsung meluncur ke TKP, meskipun itu tengah malam ,
meskipun dalam keadaan hujan deras.
Dari beberapa
masyarakat ada yang komentar yang intinya gak peduli dengan kondisi insidental
dan darurat sebagaimana dijelaskan di
atas : "mati kesetrum ataupun kecelakaan kerja lainnya itu sudah
resiko mereka, mereka digaji dan tau resikonya. kita konsumen udah bayar, hak
kita listrik nyala terus!"
Baiklah,
penjelasan di bawah semoga akan membuka pikiran yang sempit, minim empati dan
egois seperti komen di atas:
- Menanggapi komentar "kita udah bayar, jadi hak kita listrik nyala terus". anda membayar apa yang anda gunakan lho. Ketika listrik mati dan meteran listrik tidak bergerak, maka anda tidak perlu membayar apapun.
- Seperti halnya Telkom atau BUMN lainnya yang menyediakan produk/jasa untuk melayani masyarakat, anda tidak dipaksa untuk menggunakan jasa PLN. Jika anda tidak puas, silahkan beli genset atau solar cell. Solar cell investasinya juga mahal, juga punya kendala. Misal ketika musim hujan/mendung, nyalahin siapa lagi ? Nyalahin TUHAN ?
- Negara melalui PLN menyediakan produk listrik murah untuk masyarakat. Masyarakat tinggal memilih: mau pake genset, solar cell, turbin angin/air.. pake listrik PLN ataupun listrik swasta!Anggapan pihak PLN memonopoli listrik? Silahkan baca penjelasannya di bawah!
- Satu kantor pelayanan PLN pada umumnya menaungi beberapa kecamatan dengan radius hingga belasan kilometer dengan ribuan pelanggan! Dari yg rumahnya dipinggir jalan raya sampai yg masuk ke pelosok. Ketika di beberapa tempat terjadi gangguan (faktor alam, kesalahan pelanggan, peralatan, dll), petugas PLN tidak bisa melayaninya sekaligus.
- Anda pernah mendadak sakit? Pernah tau teman/saudara/tetangga yang terlihat sehat, namun tiba-tiba meninggal dunia? Nah.. seperti itu juga peralatan PLN, juga bisa 'sakit' dan bahkan mati mendadak.
Sumber : kaskus.co.id
Editor : Saiful M
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus