
kabardesaonline.com,
Pati - Tak terasa hari jadi kota Pati Mina Tani sudah
sampai ke yang ke-693, Wau ! sudah sangat tua bukan ? ternyata kota kecil
di pesisir pantai pulau jawa ini sudah eksis sejak jaman kerajaan Majapahit,
bahkan beberapa sumber menyebutkan bahwa umur peradaban di Pati jauh lebih tua
dari yang tertulis di babad tanah jawa.
Meteor Tau Aquarid (τ–Aquarid)
Hujan meteor τ–Aquarid akan mencapai puncak maksimum aktivitasnya pada tanggal ini. Hujan meteor ini juga termasuk hujan meteor minor, intensitas maksimumnya diperkirakan sekitar 8 meteor per jam (ZHR) jika diamati di langit yang gelap dan cerah.
Titik radian hujan meteor τ-Aquarid adalah di rasi bintang Aquarius. Pada tengah malam, rasi bintang ini akan nampak berada pada ketinggian 64° di atas ufuk Timur daerah Anda. Hampir semua meteor akan seolah muncul keluar dari rasi bintang ini.
Titik radian hujan meteor τ-Aquarid adalah di rasi bintang Aquarius. Pada tengah malam, rasi bintang ini akan nampak berada pada ketinggian 64° di atas ufuk Timur daerah Anda. Hampir semua meteor akan seolah muncul keluar dari rasi bintang ini.
![]() |
Letak Bulan dan Jupiter pada 6 Agustus 2016 pukul 19:00 waktu setempat. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org |
Konjungsi Bulan dan Jupiter
Bulan dan Jupiter bakal nampak bersebelahan pada 6 Agustus 2016, mereka hanya akan terpisah sekitar 1° di langit satu sama lain. Dari Indonesia, keduanya sudah bisa dilihat mulai sekitar pukul 18:00 waktu setempat, yakni di ketinggian 34° di atas ufuk Barat. Mereka kemudian akan tenggelam menuju cakrawala Barat pukul 20:27 waktu setempat atau sekitar 2 jam 35 menit setelah Matahari terbenam.
Kedua benda langit ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, di mana Jupiter akan nampak bagai bintang kuning terang di arah Barat Bulan sabit. Dengan teleskop, Anda bisa melihat Jupiter lebih dekat dan jelas. Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -10,2, dan Jupiter di magnitudo -1,7. Keduanya berada di dekat rasi bintang Virgo.
Kedua benda langit ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, di mana Jupiter akan nampak bagai bintang kuning terang di arah Barat Bulan sabit. Dengan teleskop, Anda bisa melihat Jupiter lebih dekat dan jelas. Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -10,2, dan Jupiter di magnitudo -1,7. Keduanya berada di dekat rasi bintang Virgo.
Tak hanya itu, dikutip dari Brilio.net disebutkan bahwa ahli astronomi dan astrofisika sekaligus Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta dalam kampanye 'Malam Langit Gelap'. Lewat akun Facebook, lulusan Kyoto University, Jepang, ini mengajak untuk mematikan lampu selama satu jam mulai dari pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB tepat pada hari Sabtu, 6 Agustus 2016 nanti.
Ajakan ini bukan tanpa
alasan. Sebab pada malam itu, Galaksi Bima Saksi dengan ratusan miliar bintang
akan terlihat jelas membentang dari utara ke selatan. Oleh karena itu, dengan
mematikan lampu selama sejam maka polusi cahaya akan jauh berkurang dan
masyarakat dapat menyaksikan keindahan langit yang jarang terlihat di
malam-malam biasa.
"Kita bisa melihat rasi
Angsa (Cygnus) di langit utara dengan Segitiga Musim Panas (Summer Triangle),
tiga bintang terang di sekitar rasi Angsa: Vega, Deneb, dan Altair. Di langit
selatan kita bisa melihat rasi Layang-layang atau Salib Selatan (Crux) yang
sering digunakan sebagai penunjuk arah Selatan. Hampir di atas kepala kita
dapat menyaksikan rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang
Antares," tulis Thomas seperti dikutip dari akun Facebooknya, Selasa
(2/8).
"Mematikan lampu luar selama satu jam, juga
sekaligus mengkampanyekan hemat energi seperti Earth Hour. Pada Sabtu, 6
Agustus 2016, saat malam tanpa bulan, kita juga bisa menyaksikan planet merah
Mars dan planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah
Antares," tutupnya.
0 Response to "Jelang Hari Jadi Kota Pati, ada Peristiwa Langka di Langit Malam"
Posting Komentar
HAK JAWAB DAN KOREKSI BISA DIKIRIMKAN KE EMAIL KAMI ATAU BISA DITULIS DI KOLOM KOMENTAR